Jum'at, 30 Januari 2015 - 06:01 wib | Wahyu Noor Hasan | Reporter
![]() |
| Apple Newton (Foto: Oldcomputers) |
CALIFORNIA
- Tak semua kesalahan akan berujung kerugian. Kalimat ini sepertinya tepat
disematkan untuk mengungkapkan beragam rangkaian produk teknologi yang dulunya
dibuang kini menuai kesuksesan besar.
Dikutip Therichest, Kamis (29/1/2015), perjalanan
menyusuri sebuah kesuksesan memang begitu terjal, begitupun dengan sebuah
produk teknologi. Kehadirannya bisa cepat tergerus atau bahkan justru menjadi
sebuah inspirasi bagi produk baru lainnya.
Berikut Okezone
rangkuman jajaran produk teknologi yang dahulunya dibuang atau dianggap salah,
meski sebenarnya juga tidak sedikit dari jajaran produk ini justru menuai
sukses.
Mini-Disc
Alat pemutar musik kaset piringan ini mulai populer
pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, difungsikan untuk memutar beragam jenis musik
dalam compact disc (CD) format file MP3. Namun, produk ini juga bisa
difungsikan untuk merekam suara musik secara live.
Bahkan pada zamannya, tidak sedikit CD lagu yang
beredar di pasaran adalah hasil dari rekaman ulang yang di-copy ke dalam CD
musik tersebut. Sayangnya, kepopuleran mini-disc ini tergeser oleh keberadaan
iPod dan MP3 player yang ada di pasaran saat ini. Meski beberapa kalangan
menilai lahirnya perangkat multimedia yang ada saat ini tidak terlepas dari
keberadaan mini-disc terdahulu.
Betamax
Persaingan perangkat teknologi yang ada saat ini
rupanya juga terjadi pada beberapa waktu silam. Itu seperti halnya produk
rekaman video analog video home system (VHS) yang telah disaingi oleh produk
penggantinya betamax.
Namun, teknologi betamax masih kurang mumpuni untuk
merekam sebuah video dengan durasi yang lebih panjang. Produk ini dianggap
gagal karena hanya mampu memutar video rekaman selama 60 menit, sedangkan VHS
mampu menghasilkan waktu lebih panjang 30 menit.
Meski demikian, pihak produsen (Sony) mengklaim
bahwa betamax adalah produk yang tidak mengizinkan hadirnya film dengan konten
pornografi. Saat itu produk dengan konten negatif begitu manis di pasaran,
seperti JVC yang diproduksi VHS.
Apple Newton
Mungkin sedikit orang yang tahu bahwa Apple Newton
adalah produk yang memelopori kehadiran iPad yang ada saat ini. Apple Newton
adalah produk yang masuk kategori personal digital assistant (PDA) yang
memiliki fungsi yang sama dengan dua produk andalan Apple, iPad, dan iPhone.
Seperti disebutkan, Apple Newton difungsikan
sebagai perangkat komputasi mobile yang ringan. Di dalamnya terdapat fitur
seperti kalender, kalkulator, konversi mata uang, pengaturan zona waktu, dan
buku alamat. Bahkan, produk ini juga diklaim bisa mengirim faks langsung serta
dilengkapi aksesori stylus atau pena digital.
Helio
Diperkenalkan pertama kali pada 2006, namun
produksinya berhenti di 2010. Helio diklaim sebagai produk pelopor ponsel
pintar yang ada saat ini, bahkan produk tersebut hadir sebagai bukti komitmen
perusahaan yang sesuai tagline perusahaan.
“Jangan panggil kami perusahaan telefon, sebut saja
sebuah telefon,” dimaksudkan adalah bahwa perusahaan tidak hanya memproduksi
perangkat ponsel, melainkan perangkat ponsel pintar dengan fungsi lebih dari
sekadar perangkat telekomunikasi.
Sprint adalah produsen yang memproduksi dan
mendistribusikan Heli dalam beragam varian yang menarik, salah satunya hadir
dengan desain keyboard sliding. Produk ini tenggelam di Korea Selatan, tetapi
berkibar di negara Amerika.
Garmin
Nuvifone
Jika ada perangkat navigasi peta yang paling
terkenal, tentu Garmin adalah salah satunya. Perusahaan ini memang paling
banyak memopulerkan produk dengan sistem navigasi mobil yang banyak menjadi
favorit pengguna, meski alasan lainnya adalah karena aplikasi yang disediakan
gratis.
Kepopulerannya pada 2008 diklaim sebagai inspirasi
bagi produk smartphone yang ada saat ini yang juga menanamkan sistem navigasi
di dalam fiturnya. Itu seperti halnya navigasi pada perangkat Android dan
produk Apple yakni iPhone.
Clippy
Clippit atau Clippy adalah asisten pertama kantor
yang dibuat oleh Microsoft yang akan hadir saat pengguna menjalankan aplikasi
Micorosft Office 2007. Sistemnya dibuat untuk membantu melakukan pengetikan
surat yang dibuat pengguna, bahkan ketika ingin memasukkan gambar ke sebuah
tulisan maka Clippy akan muncul.
Setelah menghadirkan versi terbaru yang
menggantikan aplikasi Microsoft Office 2007, Clippy akhirnya ditutup oleh
Microsoft dan tidak ditampilkan lagi. Menurut sejumlah informasi, sistem yang
ada pada Clippy tetap dimanfaatkan untuk asisten digital baru kembangannya,
Cortana?
Windows
Phone (WP)
Ponsel berbasis OS Windows memang masih baru dalam
industri ponsel dunia, namun siapa yang mengira bahwa produk ini akhirnya akan
ditutup. Namun, bukan berarti semua ponsel basis Windows akan ditiadakan, ada
beberapa seri yang ditutup oleh Microsoft setelah mengakuisisi Nokia (WP7 dan
Manggo).
Penjualan ponsel ini dikabarkan menurun drastis. WP
hanya dikirim sebanyak 7,4 juta hingga kuartal II-2015. Menurun sebanyak 9,4
persen dari periode yang sama pada tahun lalu, pangsa pasarnya hanya sebesar 5
persen di wilayah Amerika. Meski demikian, WP7 telah menjadi inspirasi dan
motor bagi Microsoft untuk menghadirkan seri baru yang lebih segar dan canggih.
Smartwatch
Jam tangan pintar sebenarnya bukanlah hal baru jika
dilihat dari sejarah perkembangannya. Pasalnya, produk ini sebenarnya sudah
hadir sejak 1970. Metamorfosis desain dari analog menjadi digital bisa dibilang
sebagai jam tangan yang semakin pintar. Bahkan, perkembangannya pada 2003,
produsen komputasi Amerika, HP, menghadirkan kembali dengan dilengkapi sistem
operasi kembangannya sendiri, Palm.
Setelah Palm muncul pada 2004, Microsoft coba
menghadirkan jam tangan pintar baru yang dilabeli Spot. Namun, fitur terbatas
yang hanya bisa menghadirkan informasi gelombang radio FM itu dihentikan pada
2008.
Lalu bisa ditebak, perkembangan jam tang pintar
yang ada saat ini, bahkan untuk produk wearable lainnya, seperti gelang pintar
(smartband) adalah salah satu generasi produk yang berinspirasi dari jam tangan
pintar Palm.
Televisi 3D
Meski belum bisa dipastikan bahwa televisi dengan
teknologi 3D akan dimatikan oleh beberapa produsen, karena TV dengan teknolog
dukungan 4K (ultra-HD) lebih dinikmati konsumen. Namun, tidak bisa ditepis
bahwa inspirasi dari keberadaan TV dengan dukungan resolusi tinggi ultra-HD,
bahkan teknologi augmented reality (AR) berawal dari kehadiran teknologi TV 3D.
(ahl)
source : okezone.com












0 komentar:
Posting Komentar